Selamat datang di blog wins punakawan



SELAMAT DATANG DI BLOG WINS PUNAKAWAN... SEMOGA BERMANFAAT...

Sabtu, 22 Oktober 2011

Tugas SIM : Kasus Copeland v. United Kingdom

Nama: Winardi
NIM : 1009200020133
Kelas : LIV/C



“Dalam kasus yang ketika sebelum Pengadilan Eropa untuk Hak Asasi Manusia pada tahun 2007 (Copeland v Inggris), Ms.Copeland, yang merupakan karyawan dari Carmarthenshire College, menyatakan bahwa privasinya telah dilanggar. Dia adalah seorang asisten pribadi untuk kepala sekolah dan juga bekerja sama dengan wakil kepala, yang menghasut pemantauan analisis tagihan teleponnya, situs web yang dikunjungi, dan e-mail komunikasi. Para wakil kepala ingin menentukan apakah Copeland membuat exces-sive menggunakan layanan perguruan tinggi. Pengadilan Eropa memutuskan untuk memenangkan dirinya, mulai apa penggunaan internet pribadi dianggap berada di bawah definisi konvensi untuk perlindungan hak asasi manusia, tercakup sebagai "kehidupan pribadi". Perhatikan bahwa meskipun kasus ini datang ke pengadilan pada tahun 2007, pemantauan terjadi di tahun 1999, sebelum pendahuluan ke dalam hukum Inggris dan Welsh dari peraturan tindakan kekuasaan investigasi 2000 dan telecomunications (praktek bisnis halal) regulasi tahun 2001, yang berusaha untukmemperjelas regulasi tentang penyadapan komunikasi.


Pembahasan
Dalam kasus ini United Kingdom telah melangar lima dimensi moral era informasi. Moral adalah Prinsip-prinsip benar dan salah bahwa individu   bertindak  sebagai agen moral yang bebas, digunakan untuk membuat pilihan untuk  membimbing  perilaku mereka.

Lima Dimensi Moral Era Informasi adalah:
  1. Hak dan kewajiban informasi (Information rights and obligations) yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi dan juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini diatur sejauh mana hak dan kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam memperoleh informasi dan apa saja kewajiban mereka terhadap informasi.
  2. Kepemilikan hak dan kewajiban (Property rights and obligations) yaitu bagaimana hak-hak yang dimiliki individu maupun organisasi dapat dilindungi dalam sebuah lingkup kehidupan digital seperti sekarang ini. Seperti perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dan juga hak paten dan lain sebagainya. Dimensi moral yang kedua ini menekankan bahwa dalam zaman yang serba canggih ini bagaimana hak-hak pribadi ini bisa terlindungi.
  3.  Akuntabilitas dan pengendalian (Accountability and control) yaitu bagaimana mengendalikan sistem informasi terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan juga akuntabilitas dalam penggunaan informasi.
  4. Kualitas sistem (System quality) yaitu standar kualitas sistem yang harus dipenuhi untuk melindungi hak-hak pribadi dan masyarakat serta menjaga agar informasi maupun privasi masyarakat tetap terjaga.
  5. Kualitas hidup (Quality of life) yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus informasi. Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus dipertahankan.

Pengumpulan dan penyimpanan informasi pribadi tanpa sepengetahuan karyawan akan mengakibatkan gangguan pada hak karyawan untuk menghormati kehidupan pribadi dan korespondensi. Pemantauan dapat dianggap diperlukan dalam situasi tertentu tetapi pengadilan menolak untuk menjelaskan keadaan yang akan diterima untuk melakukannya.
Kasus ini menekankan bahwa pemantauan komunikasi karyawan harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan selalu metode yang paling mengganggu. Jika pemantauan adalah untuk mengambil tempat, aturan harus jelas ditetapkan dalam suatu kebijakan yang dibuat karyawan sepenuhnya sadar.
Komisaris Informasi telah mengeluarkan kode praktek yang memberikan panduan praktik yang baik tentang isu-isu perlindungan data. Pada bagian tiga kode yang Komisaris Informasi membantu memberikan panduan pada pemantauan tempat kerja.
Yang dilakukan oleh United Kingdom, adalah melanggar hak pribadi orang lain. Jika ingin memantau setiap pekerjaan yang dilakukan asisten pribadinya seharusnya harus dengan ijin asisten pribadi tersebutm sehingga hal-hal yang tidak menyangkut urusan pribadi tidak di monitor. Email yang dikirim dari tempat usaha bisa sangat baik menjadi bagian dari 'kehidupan pribadi dan korespondensi karyawan.
Jadi, United Kingdom antara lain melanggar antara lain (a) Hak dan kewajiban informasi yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi dan juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi, (b) Kepemilikan hak dan kewajiban yaitu bagaimana hak-hak yang dimiliki individu maupun organisasi dapat dilindungi dalam sebuah lingkup kehidupan digital seperti sekarang ini, (c) Akuntabilitas dan pengendalian yaitu bagaimana mengendalikan sistem informasi terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan juga akuntabilitas dalam penggunaan informasi, (d) Kualitas sistem yaitu standar kualitas sistem yang harus dipenuhi untuk melindungi hak-hak pribadi dan masyarakat serta menjaga agar informasi maupun privasi masyarakat tetap terjaga, (e) Kualitas hidup yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus informasi. Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus dipertahankan.
"Data" yang didefinisikan sebagai informasi diproses atau direkam dengan cara yang ditentukan. "Data Pribadi" didefinisikan sebagai: "data yang berhubungan dengan individu yang hidup yang dapat diidentifikasi (a) dari data tersebut, atau (b) dari data-data dan informasi lainnya yang berada dalam kepemilikan, atau mungkin akan datang menjadi milik, dari pengontrol data, dan termasuk setiap ekspresi pendapat tentang individu dan indikasi niat pengontrol data atau orang lain sehubungan dengan individu".
Dalam kasus ini, Pengadilan Eropa untuk Hak Asasi Manusia menemukan bahwa United Kingdom telah melanggar hak Ms. Copeland untuk menghormati kehidupan pribadinya dan korespondensi berdasarkan Pasal 8 dari Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia dengan cara di mana ia dipantau panggilan teleponnya, korespondensi email dan menggunakan internet. Sementara itu harus ditekankan bahwa kasus ini berkaitan dengan majikan yang tidak menerapkan kebijakan yang meliputi pemantauan komunikasi karyawan.


Sumber : Employee Monitoring in the Workplace : What Constitutes “Personal Data”? Crowell and Moring (http://www.crowell.com/practices/labor-employment/alerts-newsletters/1351675)

Baca selengkapnya ..

Unsyiah

Tempatku menimba ilmu tingkat tinggi

Universitas Syiah Kuala, merupakan wujud dari keinginan rakyat Aceh untuk memiliki sebuah lembaga pendidikan tinggi negeri, sebagaimana yang pernah ada dan berkembang pada masa silam.
Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh telah menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang terkenal. Para mahasiswa dan staf pengajar berasal dari berbagai penjuru dunia, seperti Kesultanan Turki, Iran, dan India. Syiah Kuala, yang namanya ditabalkan pada perguruan tinggi negeri di Serambi Mekkah ini, adalah seorang ulama Nusantara terkemuka yang bernama Tengku Abdur Rauf As Singkili di abad XVI, yang terkenal baik di bidang ilmu hukum maupun keagamaan.
Pada tahun 1957, awal Provinsi Aceh terbentuk, para pemimpin pemerintahan Aceh, antara lain oleh Gubernur Ali Hasjmy, Penguasa Perang Letnan Kolonel H. Syamaun Ghaharu dan Mayor T. Hamzah Bendahara serta didukung para penguasa, cendikiawan, ulama, dan para politisi lainnya telah sepakat untuk meletakkan dasar bagi pembangunan pendidikan daerah Aceh.
Tanggal 21 April 1958, Yayasan Dana Kesejahteraan Aceh (YDKA) dibentuk dengan tujuan mengadakan pembangunan dalam bidang rohani dan jasmani guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat. YDKA pada awalnya dipimpin oleh Bupati M. Husen, Kepala Pemerintahan Umum pada Kantor Gubernur pada waktu itu, yang kemudian dipimpin oleh Gubernur Ali Hasjmy. YDKA menyusun program antara lain:
a. Mendirikan perkampungan pelajar/ mahasiswa di ibukota provinsi dan setiap kota kabupaten dalam wilayah Nanggroe Aceh Darussalam.
b. Mengusahakan berdirinya satu Universitas untuk daerah Nanggroe Aceh Darussalam.
Selaras dengan ide tersebut, tanggal 29 Juni 1958, Penguasa Perang Daerah Istimewa Aceh membentuk KOMISI PERENCANA DAN PENCIPTA KOTA PELAJAR/MAHASISWA. Komisi yang dipandang sebagai saudara kandung YDKA ini mempunyai tugas sebagai komisi pencipta, badan pemikir, dan inspirasi bagi YDKA, sehingga komisi ini dipandang sebagai modal utama pembangunan perkampungan pelajar/mahasiswa.
Komisi pencipta diketuai oleh Gubernur Ali Hasjmy dan Letkol T. Hamzah sebagai wakil ketua. Hasil karyanya yang pertama adalah menciptakan nama DARUSSALAM untuk kota pelajar/mahasiswa, dan SYIAH KUALA untuk Universitas yang didirikan.
Seterusnya berbagai usaha dilakukan oleh YDKA bersama Komisi Pencipta untuk mewujudkan pembangunan Darussalam dan Universitas Syiah Kuala.
Tekad pemerintah dan rakyat Aceh untuk membangun kembali dunia pendidikan Aceh, telah terpatri dengan kokoh didalam dada, sehingga setahun kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1958 telah dilangsungkan upacara peletakan batu pertama kota pelajar/ mahasiswa (KOPELMA) Darussalam oleh Menteri Agama K.H. Mohd. Ilyas atas nama pemerintah pusat, seminggu kemudian diikuti dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung di Darussalam yang dilakukan oleh Menteri PDK Prof. Dr. Priyono.
Setahun kemudian keinginan dan cita-cita rakyat Aceh untuk memiliki sebuah perguruan tinggi telah menjadi kenyataan. Kota Pelajar Mahasiswa Darussalam secara resmi dibuka Presiden Soekarno pada tanggal 2 September 1959, diiringi pembukaan selubung Tugu Darussalam dan peresmian pembukaan fakultas pertama dari Universitas Syiah Kuala, yaitu Fakultas Ekonomi. Tanggal 2 September ini selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Daerah Nanggroe Aceh Darussalam, yang diperingati setiap tahun oleh rakyat Aceh, hari yang mengandung makna kebangkitan kembali pendidikan di daerah ini.
Pada pembukaan dan peresmian Kopelma Darussalam, Presiden Soekarno menyatakan bahwa Darussalam sebagai pusat pendidikan daerah Aceh adalah lambang iklim damai dan suasana persatuan, hasil kerjasama antara rakyat dan para pemimpin Aceh, serta sebagai modal pembangunan dan kemajuan daerah Aceh khususnya, dan Indonesia umumnya.
Sejarah telah membuktikan bahwa tekad bulat telah mewujudkan cita-cita menjadi kenyataan, dan kenyataan ini telah diabadikan dalam guratan pada Tugu Darussalam melalui tulisan tangan seorang pemimpin negara.
Mulai saat itu, semua komponen rakyat Aceh ikut mencurahkan pikiran dan tenaga serta bekerja bahu membahu dalam membangun Darussalam sehingga berdirinya Universitas Syiah Kuala. Polisi, tentara, pegawai, anak sekolah, rakyat di sekitar perkampungan Darussalam, turut serta bergotong royong dengan penuh keikhlasan untuk mendirikan dan menyumbangkan tenaga bagi pembangunan Darussalam, yang dipandang sebagai “Jantung Hati Rakyat Aceh”.
Cikal bakal Unsyiah yang dimulai dari Fakultas Ekonomi, dilanjutkan dengan pembentukan Fakultas Kedokteran Hewan dan Ilmu Peternakan pada tahun 1960. Unsyiah, sebagai sebuah universitas secara resmi baru dinyatakan pada tanggal 21 Juni 1961 melalui SK Menteri PTIP No. 11 Tahun 1961 dan pengesahaannya melalui Keputusan Presiden No. 161 tanggal 24 April tahun 1962. Bersamaan dengan SK pembukaan Unsyiah, maka dibuka pula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat.
Pengembangan Unsyiah dilanjutkan dengan pendirian Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran dan Fakultas MIPA. Disamping 8 buah Fakultas dengan jenjang Strata 1 tersebut, hingga saat ini Unsyiah telah memiliki program profesi untuk dokter dan dokter hewan, program diploma 3 (D-III) Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, program diploma 2 (D-II PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, program S1 Ekstensi Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian, serta kelas paralel S1 FKIP.
Selain itu, Universitas Syiah Kuala juga telah membuka program Pasca Sarjana (PPs) magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP), Magister Manajemen (MM), Konservasi Sumber Daya Lahan (KSDL), Manajemen Pendidikan (MP), dan Magister Teknik (MT). Pada tahun ajaran 1998/1999, Universitas Syiah Kuala telah menerima mahasiswa baru untuk Program Doktor (S3) dalam bidang ilmu ekonomi.

Baca selengkapnya ..

Jumat, 29 Juli 2011

LANDASAN TEORI MESIN BUBUT


A. Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut (turning machine) adalah mesin yg mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja  dengan cara menyayat benda tersebut dengan suatu penyayat. Posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam, bergerak ke kanan, ke kiri searah dengan sumbu mesin menyayat benda kerja.


Mesin ini pada operasionalnya mempunyai prinsip satu sumbu putar yang berfungsi untuk menyayat, membentuk, memotong sebagian benda kerja. Benda kerja yang akan dikerjakan, dijepit dengan menggunakan cekam yang terletak pada kepala tetap mesin bubut, kemudian cekam tersebut diputar gearbox yang suhubungkan dengan motor listrik, setelah benda kerja siap dan pahat bubut telah siap pada rumah pahat (kencang, center dengan sumbu mesin bubut), selanjutnya benda kerja disayat dengan pahat mesin bubut dan dikerjakan menurut gambar dan job description yang telah ditentukan.

B. Bagian-bagian Mesin Bubut


- Kepala Tetap

   Kepala tetap adalah bagian mesin bubut yang terletak disebelah kiri mesin yang terdiri dari dua blok bantalan dengan peluncur yang dijadikan satu dan digunakan untuk menyangga sumbu utama. Di dalam kepala tetap, spindle utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk memindahkan putaran ke benda kerja, spindle harus terpasang kuat dan terbuat dari baja yang kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang. Biasanya kepala tetap ini dipasang suatu daftar kecepatan putar sehingga kita dapat dengan mudah mengatur kecepatan putar sesuai dengan yang dikehendaki. Pemindahan ini dilakukan pada waktu mesin berhenti. Sekali-kali tidak diperbolehkan mengubah kecepatan putaran selagi mesin sedang berjalan.\


- Kepala Lepas
Kepala lepas digunakan untuk mendukung kepala tetap dan kepala lepas ini dapat digerakan diatas landasan mesin sebagai penumpu dari benda kerja yang dikerjakan. Kepala lepas juga dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor dan meluasklan lubang (reamer), kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti: bor, reamer, senter jalan dan lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin (bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut pengikat.
Bed Mesin (Alas)
Alas merupakan tumpuan agar tempat tumpuan gaya-gaya pemakanan pahat diwaktu membubut. Adapun kegunaan alas pada mesin bubut :
Tempat kedudukan kepala lepas
Tempat kedudukan eretan (support)
Tempat kedudukan penyangga (pembawa) diam.
Bentuk alas ini bermacam-macam. Ada yang datar, ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian dan lain-lain.
Bed mesin bubut disamping sebagai meja juga berfungsi sebagai pondasi atau alas mesin. Karena mesin bubut ini harus mampu menghasilkan pekerjaan dengan teliti serta harus mampu menahan beban yang berat (sebagai akibat pengerjaan pemotongan yang besar dan berat), maka bed ini konstruksinya harus kokoh, kuat, mampu mengimbangi beban dan keselurahan body mesin.
Suport mesin bubut
Digunakan untuk mengerakan hantaran pahat, sehingga untuk membuat suatu pekerjaan di buat dengan pahat yang di pasang pada rumah pahat dengan menjepit pahat.
Eretan
Eretan akan lebih membantu kita untuk membuat benda kerja yang silinder ataupun benda kerja yang akan ditirus karena eretan tersebut akan menggerakkan pahat bubut untuk melakukan penyayatan. Selain itu, eretan juga dapat membubut ulir pada benda kerja. Untuk melakukan pembubutan ulir maka pahat bbubut harus bergerak secara otomatis untuk menyayat benda kerja yang berputar secara teratur. Eretan terbagi atas 3 bagian, yaitu :

1. Eretan Atas
Eretan yang terletak pada bagian atas dengan gerakan samping kiri atau samping kanan dengan ketelitian penyayatan lebih kecil dan juga eretan dapat membuat sudut atau dapat berputar sebesar 360 derajat sesuai yang kita inginkan. Eretan atas tersebut terdapat pada tool post yang berfungsi untuk menyimpan pahat bubut.

2. Eretan Melintang
  Eretan melintang bergerak dengan arah melintang yaitu arah depan dam belakang. Eretan ini dapat digerakkan secara otomatis ataupun secara manual. Pada eretan ini terdapat ukuran sehingga dpat mengatur tebal pemakanan pada pahat bubut.

3. Eretan bawah
   Eretan ini bergerak dari kanan ke kiri dengan ketelitian penyayatan lebih besar dibandinggkan eretan atas. Eretan ini dapat juga digerakkan secara otomatis dan juga secara manual.


C. Perlengkapan Mesin Bubut

-  Cekam
    Cekam adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi untuk mengikat benda kerja pada saat membubut.

1. Cekam dengan tiga rahang
    Cekam ini bentuknya bundar dan mempunyai 3 rahang jepit, ketiga rahang tersebut dapat bergerak secara otomatis atau memusat sendiri apabila kunci cak diputar sehingga dapat menjepit benda kerja dengan cepat. Cekam ini untuk menjepit benda kerja yang sudah bulat, benda terbentuk segitiga, benda kerja segienam, benda kerja berbentuk segisembilan.

2. Cekam dengan empat rahang
    Keempat rahang cekam ini masing-masing dapat bergerak secara bebas jika kunci cak diputar. Kegunaan cekam ini untuk mencekam benda kerja yang tidak silinder atau yang bentuknya tidak beraturan. Bagian luar rahang tersebut baik pada cekam rahang tiga maupun  rahang empat dapat dipakai untuk menjepit benda keja bagian dalam.

3. Cekam rata
   Cekam ini berbentuk pipih bulat dan terdapat banyak lubang atau alur. Guna cekam ini untuk mencekam benda kerja yang sukar dicekam dengan cekam rahang tiga atau empat. Alur-alur ini gunanya untuk tempat kedudukan baut pengikat.

Center Putar
  Center putar pada mesin bubut digunakn untuk menunjang pekerjaan pembuatan shaft apda masing-masing ujungnya sehingga akan menghasilkan suatu putaran yang kokoh. Biasanya putaran tersebut tetap dan sangat mendukung benda kerja tersebut tidak bergerak.

1. Cara membuat lubang center
   Lubang center yang akan dibuat ini sebagai tempat kedudukan center bubut untuk memikul benda kerja tersebut. Benda kerja yang akan dibuat lubang center terlebih dahulu dibubut rata lalu bor center dipasang pada poros kepala lepas kemudian mesin dijalankan.
    Untuk selanjutnya kepala lepas didekatkan pada benda kerja yang telah berputar lalu pemutar pada kepala lepas diputar sehingga mata bor center akan melakukan pemakanan. Mata bor center tersebut harus melakukan pemakanan yang sedikit dan tidak terlalu dalam.

2. Macam-macam center

a. Center datar
   Center dapat digunakan pada benda kerja yang berporos datar baik pada kepala ataupun pada ujung bubutan.

b. Center runcing tersisipkan (Centre Carbode)
    Center ini dibuat dari baja lunak dengan uj8ung runcing sispan karbid atau baja untuk kecepatan tinggi.

c. Center Berputar
  Pada center ini dapat mengurangi tekanan-tekanan yang besar akibat dari pembubbutan berat dengan kecepatan-kecepatan putar yang tinggi.

- Pahat Bubut

1. Rumah Pahat (Tool Post)
    Rumah pahat berfungsi untuk menjepit pahat bubut, bentuknya bermacam-macam dan terletak pada eretan atas.

- Macam-macam pahat berdasarkan kegunaanya pada benda kerja sebagai berikut :

1. Pahat Rata
    Guna pahat rata ini adalah untuk membubut ujung permukaan benda kerja sehingga rata.

2. Pahat Muka
    Pahat ini berguna untuk membubut ujung permukaan benda kerja sehingga rata.

3. Pahat Alur
    Pahat alur ini mempunyai kegunaan untuk membuat alur pada benda kerja.

3. Pahat Ulir
    Pahat ini gunanya untuk membubut ulir pada benda kerja

Baca selengkapnya ..

Gambar, Pengertian dan Informasi Tentang "Mesin Bubut"

Mesin Bubut (Lathe machine) adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Gerak utama pada mesin bubut yaitu gerakan yang berputar. Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang penting dan bisa dijadikan mesin bubut CNC (Computer Numerical Control).





Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan  putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.




Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.



Mesin bubut juga beraneka ragam.
Jenis-jenis Mesin Bubut: 
1. Mesin Bubut Universal 
2. Mesin Bubut Khusus 
3. Mesin Bubut Konvensional 
4. Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)

Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. 
(http://teksdi.blogspot.com)

Baca selengkapnya ..

Kamis, 28 Juli 2011

[Kisah Islami] Maafkan Ibu, Bidadari Kecilku…..

Malam belum seberapa tua, mata anak sulungku belum juga bisa dipejamkan. Beberapa buku telah habis kubacakan hingga aku merasa semakin lelah. "Kamu tidur donk Dila, Ibu capek nih baca buku terus, kamunya nggak tidur-tidur," pintaku . Ditatapnya dalam wajahku, lalu kedua tangannya yang lembut membelai pipiku. Dan, oh Subhanallah, kehangatan terasa merasuki tubuhku ketika tanpa berkata-kata diciumnya kedua pipiku. Tak lama, ia minta diantarkan pipis dan gosok gigi. Ia tertidur kemudian, sebelumnya diucapkannya salam dan maafnya untukku. "Maafin kakak ya Bu. Selamat tidur," ujarnya lembut.
Kebiasaan itulah yang berlaku dikeluarga kami sebelum tidur. Aku menghela nafas panjang sambil kuperhatikan si sulung yang kini telah beranjak sembilan tahun. Itu artinya telah sepuluh tahun usia pernikahan kami. Dentang waktu didinding telah beranjak menuju tengah malam. Setengah duabelas lewat lima ketika terdengar dua ketukan di pintu. Itu ciri khas suamiku. Seperti katanya barusan ditelepon, bahwa ia pulang terlambat karena ada urusan penting yang tak bisa ditunda besok.


Suamiku terkasih sudah dimuka pintu. Cepat kubukakan pintu setelah sebelumnya menjawab salam. "Anak-anak sudah tidur?" Pertanyaan itu yang terlontar setelah ia bersih-bersih dan menghirup air hangat yang aku suguhkan. "Sudah," jawabku singkat.
"Kamu capek sekali kelihatannya. Dila baik-baik saja?"
Aku menggangguk. "Aku memang capek. Tapi aku bahagia sekali, bahkan aku pingin seperti ini seterusnya."
Lelaki berusia tiga puluh lima tahun itu menatapku dengan sedikit bingung. "Akan selalu ada do'a untukmu, karena keikhlasanmu mengurus anak-anak dan suami tentunya. Dan aku akan minta pada Allah untuk memberimu pahala yang banyak," hiburnya kemudian.
Aku tahu betapa ia penasaran ingin tahu apa yang hendak aku katakan, tapi ia tak mau memaksaku untuk bercerita. Tak sanggup aku menahan gejolak perasaan dalam dada yang sepertinya hendak meledak. Kurangkul erat tubuhnya. "Maafkan aku mas," bisikku dalam hati.
Pagi ini udara begitu cerah. Dila, sulungku yang semalam tidur paling akhir menjadi anak yang lebih dulu bangun pagi. Bahkan ia membangunkan kami untuk sholat subuh bersama. Mandi pagipun tanpa dikomandoi lagi. Dibantunya sang adik, Helmi, memakai celana.
Dila memang telah trampil membantuku mengurus adiknya. Tak hanya itu, menyapu halamanpun ia lakukan. Tapi itu dengan catatan, kalau ia sedang benar-benar ingin melakukannya. Kalau "angot" nya datang, wah, wah, wah.
Inilah yang ingin aku ceritakan. Dila kerap marah berlebihan tanpa sebab yang jelas, sampai membanting benda-benda didekatnya, menggulingkan badan dilantai dan memaki dengan kata-kata kotor.
Memang aku pernah melakukan suatu kesalahan saat aku kesal menghadapi ulahnya. Saking tak tertahannya kesalku, aku membanting pintu dan itu dilihatnya.
Wajar saja kalau akhirnya Dila meniru perbuatanku itu. Penuh rasa sesal saat itu, aku berjanji untuk tidak melakukan hal itu kembali. Kuberikan penjelasan pada Dila bahwa aku salah dan hal itu tak boleh ia lakukan. Entah ia mengerti atau tidak.
Hari itu Dila bangun agak siang karena kebetulan hari Minggu, pakaiannya basah kena ompol. Padahal ia tak biasanya begitu. Segera saja kusuruhnya mandi. Tapi Dila menolak, dengan alasan mau minum susu. "Boleh, tapi setelah minum susu , kakak segera mandi ya karena baju kakak basah kena ompol" Dila menyetujui perjanjian itu. Tapi belum lagi lima menit setelah habis susu segelas, ia berhambur keluar karena didengarnya teman-temannya sedang main. Mandipun urung dikerjakan. Aku masih mentolelir. Tapi tak lama berselang "Kak Dila. mandi dulu," aku setengah berteriak memanggilnya karena ia sudah berada diantara kerumunan anak yang sedang main lompat tali. "Sebentar lagi Bu. Kakak mau lihat Nisa dulu," begitu jawabnya.
Aku masih belum bereaksi. Kutinggal ia sebentar karena Helmi merengek minta susu. Setelah membuatkan susu untuknya, aku keluar rumah lagi. Kali ini menghampiri Dila. "Waktumu sudah habis, sekarang kamu mandi", bisikku pelan ditelinganya. Dila bereaksi menamparku keras, "Nanti dulu!" aku tersentak, mendadak emosiku membludak. Aku balas menampar Dila hingga meninggalkan bekas merah di pipi kanannya. Tanpa berkata-kata lagi, kuseret tangannya sekuat tenaga. Dila terus meronta. Kakiku digigitnya. Aku dengan balas mencubit. Layaknya sebuah pertarungan besar kami saling memukul dan meninggikan suara.
Setibanya dikamar mandi Dila kuguyur berulang-ulang, kugosok badanya dengan keras, kuberi sabun dan kuguyur lagi hingga ia tampak gelagapan. Aku benar benar kalap. Selang beberapa menit kemudian, kukurung Dila dikamar mandi dalam keadaan masih tidak berpakaian. Ia menggedor-gedor pintu minta dibukakan. Berulang kali ia memaki dan mengatakan akan mengadukan kepada ayah. Tak berapa lama kemudian suara Dila melemah, hanya terdengar isak tangisnya. Aku membukakan pintu dengan mengomel. "Makanya, kalau disuruh mandi jangan menolak, Ibu sampe capek, dari tadi kamu menolak mandi terus. Awas ya kalau seperti ini lagi. Ibu akan kunci kamu lebih lama lagi. Paham!", entah ia mengerti atau tidak. Dila hanya menangis meski tidak lagi meraung. Setelah rapih berpakaian, menyisir rambut dan makan.
Dila seolah melupakan kejadian itu. Iapun asyik kembali main dengan teman-temannya. Peristiwa itu tidak hanya satu dua kali terjadi. Tidak hanya pada saya ibunya tapi juga pada ayahnya. Tapi, cara suamiku memperlakukan Dila sangat berbeda. Barangkali memang dasarnya aku yang tidak sabar menghadapi anak rewel. Tiap kali itu terjadi, cara itulah yang aku lakukan untuk mengatasinya. Bahkan mungkin ada yang lebih keras lagi dari itu.
Tapi apa yang dilakukan Dila pada saya, Subhanallah, Dila tak pernah menceritakan perlakuanku terhadapnya kepada siapapun. Seolah ia pendam sendiri dan tak ingin diketahui orang lain. Akupun tak pernah menceritakan kepada suami, khawatir kalau ia marah. Padahal Dila itu anak kandungku, anak yang keluar dari rahimku sendiri. Aku kadang membencinya, tidak memperlakukan dia layaknya aku memperlakukan Helmi adiknya. Dila anak yang cerdas. Selalu ceria, gemar menghibur teman-temannya dengan membacakan mereka buku yang tersedia dirumah. Bahkan teman-temannya merasa kehilangan ketika Dila menginap di rumah neneknya diluar kota, yang cuma dua malam.
Belaian lembut tangan suamiku menyadarkan aku. Kulepas pelukanku perlahan. Tak sadar air mata menyelinap keluar membasahi pipi. "Sudahlah, malam semakin larut. Ayo kita tidur," ajaknya lembut. Aku berusaha menenangkan gemuruh dibatinku. Astaghfirullah, aku beristighfar berulang kali. "Aku mau tidur dekat Dila ya?" pintaku. Lagi-lagi kearifan suamiku membuatku semakin merasa bersalah. Kuhampiri Dila yang tampak pulas memeluk guling kesayangannya. Siswi kelas tiga SD itu begitu baik hati. Aku malu menjadi ibunya yang kerap memukul, berkata-kata dengan suara keras dan...oh Dila maafkan Ibu.
Disisi Dila bidadari kecilku, aku bersujud di tengah malam. " Ya Allah, melalui Dila, Engkau didik hambamuini untuk menjadi ibu yang baik. Aku bermohon ampunan kepada-Mu atas apa yang telah kulakukan pada keluargaku, pada Dila. Beri hamba kesempatan memperbaiki kesalahan dan ingatkan hamba untuk tidak mengulanginya lagi.
Dila, maafkan Ibu nak, kamu banyak memberi pelajaran buat Ibu." Sebuah renungan untuk para ibu (termasuk saya didalamnya). Semoga kita semakin menyayangi anak-anak dan memperlakukan mereka dengan baik. Sebagaimana diingatkan dalam sebuah hadits Nabi SAW agar manusia menyayangi anak-anaknya. Ketika Aqra' bin Habis At Tamimi mengatakan bahwa ia memiliki sepuluh anak tapi tak pernah mencium salah seorang diantara mereka, Rasululloh SAW bersabda "barangsiapa yang tidak menyayangi maka dia tidak disayangi" (HR. Bukhari dan Tirmizi)
(Gesang Utari, gesangutari@hotmail.com) from : Eramuslim.Com (di http://cerpenislami.blogspot.com)


Baca selengkapnya ..

[Kisah Islami] Ketika Anakku Bertanya "Bu, Siapa sih Marlyn Monroe ?"

Aisyah, anakku yang berusia 7 tahun mengalihkan pandangannyapada jadwal pertandingan sepakbola di sebuah Koran. Tapi tiba-tiba saja ia bertanya,
"Bu, siapa sih Marilyn Monroe itu?"
"Oooh... itu bintang film Amerika yang terkenal," jawabku sekenanya.
Aku mengira jawaban itu sudah cukup untuk pertanyaan Aisyah. Tapi ternyata tidak. Ia melanjutkan jawabanku itu dengan pertanyaan lain yang membuatku cukup repot menjawabnya.


"Kalau bom seks itu maksudnya apa?" begitu tanya Aisyah.
Terus terang aku terkejut dengan pertanyaan itu. Aku diam sejenak, lalu mengatakan,
"Itu wanita yang memamerkan kecantikannya. Mereka mengira dengan begitu akan bisa terkenal, disanjung, dan mendapatkan uang dengan cepat," kataku hati-hati.
"Wahh... pasti para ratu kecantikan itu cantik sekali wajahnya ya Bu" katanya polos.
"Ya... katanya sih memang begitu," kataku apa adanya.Lagi-lagi kukira dialog kami akan selesai di sini, tapi ternyata tidak. Aisyah, putriku yang baru duduk di kelas 2 SD itu memang kritis. Ia pun melontarkan pertanyaan lagi yang menjadikanku lebih serius menanggapi pertanyaannya.
"Kok ibu bilangnya pakai "katanya', memangnya Marilyn Monroe sekarang sudah tua atau sudah tidak cantik lagi?"
"Bukan begitu, dia sekarang sudah meninggal... bunuh diri..." begitu jawabku. Kupikir aku memang harus bisa menjelaskan masalah ini dengan baik kepada putriku.
Setelah perkataanku itu, Aisyah meletakkan koran yang ada di tangannya dan mendekatiku sambil mengatakan, "Kenapa bu? Kan tadi ibu bilang ia orangnya cantik, kaya, terkenal. Kenapa dia bunuh diri?"
Aku mencoba menenangkan diri dan menjawab pertanyaannya perlahan. "Yah, ia memang cantik, terkenal dan kaya. Tapi itu semua sama sekali tidak membuatnya bahagia," kataku sambil menarik nafas. Kali ini aku sudah menduga kalau jawabanku itu akan memancing pertanyaannya lagi. Justru sekarang aku yang ingin agar dia kritis terhadap jawabanku tadi. Aku pun bersiap mendengarkan pertanyaan berikutnya.
"Bagaimana mungkin bu, orang cantik, terkenal, kaya, tapi tidak bahagia?" katanya. Pertanyaan itu yang memang kutunggu.
Aku menjawab, "Ya, karena hatinya kelaparan dan mentalnya kering."
"Apa bu, hatinya kelaparan? Maksudnya bagaimana sih?" tanyanya makin penasaran.
Aku terdiam sejenak, berfikir untuk bisa menjelaskan masalah ini dengan tepat.
"Puteriku, manusia itu seperti yang diajarkan oleh agama kita terdiri dari tubuh, pikiran dan hati. Agar seseorang bisa hidup seimbang, bahagia, dan sehat, maka semuanya itu harus diberi makanan. Makanan tubuh kita itu adalah nasi, buah atau minuman. Pikiran kita makanannya adalah ilmu pengetahuan seperti yang engkau pelajari di sekolah. Sedangkan hati,makanannya adalah iman kepada Allah. Iman kepada adanya Allah, iman dengan takdir-Nya, kasih sayang-Nya, kekuasaan-Nya dan iman kepada hari akhirat. Sepanjang apapun seseorang hidup, pasti akhirnya akan kembali kepada Allah swt. Kita akan berhadapan dengan Allah dan mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita di hadapan Allah... Saat itu, balasan yang kita terima hanya satu dari dua, surga atau neraka. Dan Allah tak mungkin tidak adil terhadap hamba-Nya..."
Anakku tampak serius sekali memperhatikan uraian tadi. Ia pun terdiam, sepertinya berpikir. "Apakah Marilyn Monroe tidak mengetahui hal itu sehingga ia bunuh diri?" katanya.
"Tidak tahu juga ya. Tapi umumnya orang yang bunuh diri itu adalah karena putus asa dan kekecewaan yang sangat berat. Putus asa seperti itu tidak dialami oleh seorang yang beriman. Dalam surat Yusuf Allah swt berfirman, "Tidaklah orang yang putus asa kepada rahmat Allah itu kecuali orang-orang yang kafir..." Meskipun ia mengalami kesulitan, penderitaan dan berbagai kesusahan, tapi orang beriman tetap percaya pada kasih sayang Allah swt. Ia bisa melakukan sholat, berdo'a, berdzikir, membaca al-Qur`an yang menjadikan hatinya terang dan jiwanya segar kembali. Karena itulah orang-orang beriman saja yang bisa hidup bahagia ...." (na)

Baca selengkapnya ..